Awalnya dibuat sebagai metode pembuatan prototipe cepat,pencetakan 3D, yang juga dikenal sebagai manufaktur aditif, telah berkembang menjadi proses manufaktur yang sebenarnya. Printer 3D memungkinkan para insinyur dan perusahaan untuk memproduksi prototipe dan produk akhir pada saat yang sama, menawarkan keuntungan yang signifikan dibandingkan proses manufaktur tradisional. Keuntungan ini termasuk memungkinkan kustomisasi massal, meningkatkan kebebasan desain, memungkinkan perakitan yang lebih sedikit dan dapat digunakan sebagai proses yang hemat biaya untuk produksi batch kecil.
Jadi apa perbedaan antara teknologi pencetakan 3D dan teknologi tradisional yang ada saat ini?Proses CNC?
1 – Perbedaan bahan
Bahan utama yang digunakan untuk pencetakan 3D adalah resin cair (SLA), bubuk nilon (SLS), bubuk logam (SLM), dan kawat (FDM). Resin cair, bubuk nilon, dan bubuk logam merupakan mayoritas pasar untuk pencetakan 3D industri.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pemesinan CNC semuanya adalah satu lembar logam lembaran, diukur berdasarkan panjang, lebar, tinggi, dan keausan bagian tersebut, lalu dipotong sesuai ukuran yang sesuai untuk diproses, pemilihan bahan pemesinan CNC dibandingkan pencetakan 3D, perangkat keras umum dan lembaran logam plastik dapat dikerjakan dengan mesin CNC, dan kerapatan bagian yang dibentuk lebih baik dibandingkan pencetakan 3D.
2 – Perbedaan pada bagian-bagian karena prinsip pencetakan
Percetakan 3D adalah proses pemotongan model menjadi N lapisan / N titik, lalu menumpuknya secara berurutan, lapis demi lapis / sedikit demi sedikit, seperti blok bangunan. Oleh karena itu, pencetakan 3D efektif dalam pemesinan komponen struktural yang kompleks seperti komponen rangka, sedangkan pemesinan CNC pada komponen rangka sulit dilakukan.
Pemesinan CNC adalah manufaktur subtraktif, di mana berbagai alat yang berjalan dengan kecepatan tinggi memotong bagian yang diperlukan sesuai dengan lintasan alat yang diprogram. Oleh karena itu, pemesinan CNC hanya dapat diproses dengan tingkat kelengkungan tertentu dari sudut-sudut yang membulat, pemesinan CNC sudut kanan luar tidak menjadi masalah, tetapi tidak dapat langsung dikerjakan dari sudut kanan dalam, yang harus dicapai melalui pemotongan kawat / EDM dan proses lainnya. Selain itu, untuk permukaan melengkung, pemesinan CNC pada permukaan melengkung memakan waktu dan dapat dengan mudah meninggalkan garis-garis yang terlihat pada bagian tersebut jika personel pemrograman dan pengoperasian tidak cukup berpengalaman. Untuk bagian-bagian dengan sudut kanan internal atau area yang lebih melengkung, pencetakan 3D tidak terlalu sulit untuk dikerjakan.
3 – Perbedaan dalam pengoperasian perangkat lunak
Sebagian besar perangkat lunak pemotongan untuk pencetakan 3D mudah dioperasikan dan saat ini dioptimalkan agar sangat sederhana dan dukungan dapat dihasilkan secara otomatis, itulah sebabnya pencetakan 3D dapat dipopulerkan kepada pengguna perorangan.
Perangkat lunak pemrograman CNC jauh lebih rumit dan memerlukan profesional untuk mengoperasikannya, ditambah operator CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.
4 – Halaman operasi pemrograman CNC
Suatu komponen dapat memiliki banyak opsi pemesinan CNC dan sangat rumit untuk diprogram. Di sisi lain, pencetakan 3D relatif sederhana karena penempatan komponen memiliki dampak kecil pada waktu pemrosesan dan bahan habis pakai.
5 – Perbedaan dalam pasca-pemrosesan
Terdapat beberapa opsi pasca-pemrosesan untuk komponen cetak 3D, umumnya pengamplasan, peledakan, penghilangan gerinda, pewarnaan, dll. Selain pengamplasan, peledakan minyak, dan penghilangan gerinda, terdapat juga pelapisan listrik, sablon, pencetakan bantalan, oksidasi logam, pengukiran laser, peledakan pasir, dan sebagainya.
Singkatnya, pemesinan CNC dan pencetakan 3D memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Memilih proses pemesinan yang tepat bahkan lebih penting.
Waktu posting: 02-Nov-2022